Rabu, 20 Mei 2015 dimana sanitarian Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso melakukan lokakarya "Menuju Masyarakat Bondowoso Sehat Menuju Gerakan Bebas BABS" bertempat di pendopo bupati, yang dibuka secara langsung oleh Bupati Amin Said Husni, dimana bapak Bupati mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan masing-masing, bahkan bapak Bupati meminta masyarakat mengubah perilakunya menjadi pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Warga yang sebelumnya gemar buang air besar ke sungai diminta untuk buang air ke jamban, sebab jika warga tetap buang air besar ke sungai akan mencemari air sungai yang menyebabkan penularan penyakit. sebaliknya, jika kotoran ditampung dalam lubang septictank maka warga akan aman dan terjaga kesehatannya. hal itu disampaikan bapak Bupati dalam membuka lokakarya.
"Bondowoso masih menduduki ranking ke dua dari bawah soal masih banyaknya warga yang buang air ke sungai atau ke ladang-ladang serta tempat terbuka, kebiasaan ini harus segera diubah" ungkapnya. Padahal kata bapak Bupati, diluar negeri sungai selalu dijaga kebersihannya, bahkan sungai dijual oleh pihak perhotelan. " Sungai menjadi view yang indah bagi perhotelan, bahkan pihak hotel menjual kamar yang menghadap kesungai karena view yang indah". Oleh sebab itu bapak Bupati mengajak masyarakat luas di Bondowoso untuk menjaga sungai.
Namun begitu bapak Bupati bersyukur ada 13 desa di Bondowoso yang sudah ODF (Open Defecation Free) atau bebas buang air besar di sungai dari 219 desa dan kelurahan di Bondowoso, ada 13 desa yang mengklaim sudah ODF. Namun klaim itu harus diuji dahulu untuk mengetahui kebenarannya, harapannya desa yang lainnya bisa mengikuti jejak 13 desa tersebut.
Bapak Bupati meminta warga untuk mengubah perilakunya, sebab mengubah perilaku adalah kata kunci untuk menuju PHBS. Bapak Bupati mencontohkan pada saat era orde baru, Presiden Soeharto pernah membangun rumah-rumah untuk masyarakat papua, namun warga papua tidak ada yang mau menempati rumah-rumah itu. sebab perilaku warga papua yang tidak mau tinggal dirumah, katanya. Oleh sebab itu mengubah perilaku menjadi hal yang utama selain membangun sarana dan prasarana.
Sementara itu , KH Sobri Wasil Ghozali, ketua dewan riset daerah yang menjadi penggagas acara lokakarya bersama Bappeda dan Dinkes itu mengatakan upaya peningkatan program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) harilakukan dengan cara sinergi antara masyarakat serta kepala desa, camat, puskesmas dan para tokoh masyarakat, sehingga masyarakat Bondowoso benar-benar hidup sehat, katanya. Selain itu, dia setuju dengan gerakan buang air ke jamban bukan ke sungai.
Kepala Dinas Kesehatan dr. H. Mohammad Imron mengatakan keprihatinannya bahwa Bondowoso menduduki rangking ke dua dari bawah soal ODF. Namun dia optimis bisa mewujudkan masyarakat Bondowoso yang berperilaku sehat, yakni buang hajat ke WC atau Toilet.
JawaPos Radar Ijen 21 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar