Pengendalian Penyakit TB Paru dengan membentuk
Puskesmas Tegalampel, Kabupaten Bondowoso
KONDISI WILAYAH KECAMATAN TEGALAMPEL
Keadaan Umum
Geografi
Luas daerah : 3.358,8 Ha
Batas wilayah :
Sebelah Utara :Kabupaten Situbondo
Sebelah Timur :Kecamatan Tamankrocok
Sebelah Selatan: Kecamatan Kota Bondowoso
Sebelah Barat :Kecamatan Wringin
Demografi
Jumlah penduduk 25.560 jiwa
7 desa dan 1 kelurahan
31 posyandu, 117kader posyandu
Lain-lain 5.01 %.
Wilayah Bondowoso yang dingin, lembab dan bergunung-gunung
Sosial ekonomi yang relatif masih rendah
Budaya masyarakat terhadap mitos penyakit diguna-guna orang masih tinggi
Budaya paternalistis masih tinggi
Pendidikan dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan masih rendah
Data TB Tahun 2006 Puskesmas Tegalampel
Screening petugas kurang optimal
Masyarakat menganggap system pemeriksaan terlalu lama
PMO kurang efektif mengawasi penderita minum obat
- TB Paru di Indonesia no 3 di dunia setelah
(SKRT th 1995)
Penderita yang tidak berhasil disembuhkan, terutama penderita menular (BTA positif).
Tercapai angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA positif yang ditemukan;
Tercapainya cakupan penemuan penderita sesuai target;
Menurunkan penderita drop out (DO);
Membentuk Paguyuban TB Paru dengan nama “Panjang Jiwo” (Panjang Umur)
Diresmikan oleh Danramil Kec. Tegalampel
Pada Tanggal
Dikuatkan oleh SK Camat
Organisasi Perkumpulan TB Panjang Jiwo
Pelindung : Camat
Kepala Puskesmas
Penanggungjawab : Koordinator TB
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Sie pencatatan dan pelaporan penjaringan
Sie pengawas minum obat
Sie pelacakan penderita mangkir
Sie penyuluhan
Dukungan Dinas Kesehatan
- Memberikan ijin untuk mendirikan perkumpulan TB Paru
- Memprioritaskan kegiatan yg mendukung program TB
- Kerjasama dg RS Paru Jember
- Plesterisasi dan pemberian genteng kaca
Rencana Tindak Lanjut
Paguyuban Penderita TB
"Panjang Jiwo"Puskesmas Tegalampel, Kabupaten Bondowoso
KONDISI WILAYAH KECAMATAN TEGALAMPEL
Keadaan Umum
Geografi
Luas daerah : 3.358,8 Ha
Batas wilayah :
Sebelah Utara :Kabupaten Situbondo
Sebelah Timur :Kecamatan Tamankrocok
Sebelah Selatan: Kecamatan Kota Bondowoso
Sebelah Barat :Kecamatan Wringin
Demografi
Jumlah penduduk 25.560 jiwa
7 desa dan 1 kelurahan
31 posyandu, 117kader posyandu
Mata pencaharian Pertanian sebesar 59.64 %
Pedagang 18.74 %
Jasa 11.26 %
Lain-lain 5.01 %.
LATAR BELAKANG
Wilayah Bondowoso yang dingin, lembab dan bergunung-gunung
Sosial ekonomi yang relatif masih rendah
Budaya masyarakat terhadap mitos penyakit diguna-guna orang masih tinggi
Budaya paternalistis masih tinggi
Pendidikan dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan masih rendah
Angka kesakitan dan kematian penyakit TB Paru masih tinggi
Data TB Tahun 2006 Puskesmas Tegalampel
Tahun | Suspect | BTA + | Konversi | Sembuh | DO | |
Target | 2006 | 285 | 28 | 23 | 24 | 0 |
Tegalampel | 2006 | 185 | 22 | 12 | 14 | 10 |
Masalah :
Screening petugas kurang optimal
Masyarakat menganggap system pemeriksaan terlalu lama
PMO kurang efektif mengawasi penderita minum obat
PERMASALAHAN
- TB Paru di Indonesia no 3 di dunia setelah India dan Cina (Laporan TB WHO 2006 )
- TB sebagai penyebab kematian ketiga setelah penyakit kardiovaskuler dan peny. Sal nafas
(SKRT th 1995) Pend TB di Indonesia
- Rata-rata usia produktif / usia kerja
- Cakupan penderita TB dengan strategi DOTS baru mencapai 10% error rate pemeriksaan laborat
KEBIJAKAN
- Tahun 1993 WHO Mencanangkan penyakit TBC sebagai kedaruratan global
- Tahun 1995 program pemberantasan TB Paru dilaksanakan dengan strategi DOTS
- Tahun 1996 Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan TB Paru (GARDUNAS)
Penderita yang tidak berhasil disembuhkan, terutama penderita menular (BTA positif).
Ketidakpatuhan penderita : meningkatkan angka Drop Out dan dapat menyebabkan kekebalan ganda kuman TBC (Multi Drug Resistance).
TUJUAN
Tujuan Jangka Panjang :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit TBC dengan memutus rantai penularan, sehingga penyakit TBC tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat
Tujuan Jangka Pendek :
Tercapai angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA positif yang ditemukan;
Tercapainya cakupan penemuan penderita sesuai target;
Menurunkan penderita drop out (DO);
ANALISA
KEKUATAN • Kemauan kader yg tingi • Kemauan pemain gamelan yg tinggi • Dukungan Camat dan Lintas Sektor • Pusk dg rawat inap PELUANG • Pemberdayaan masyarakat yang efektif • Model penyuluhan untuk kegiatan promkes lainnya KELEMAHAN • Anggaran terbatas SDM Kurang • Usia – sulit komunikasi • Petugas koord TB baru • Tidak ada analis HAMBATAN • Mitos : batuk darah – guna2 • Kurang yakin pelayanan diPuskesmas
STRATEGI
Membentuk Paguyuban TB Paru dengan nama “Panjang Jiwo” (Panjang Umur)
Diresmikan oleh Danramil Kec. Tegalampel
Pada Tanggal 11 Sept 2007
Dikuatkan oleh SK Camat
Organisasi Perkumpulan TB Panjang Jiwo
Pelindung : Camat
Kepala Puskesmas
Penanggungjawab : Koordinator TB
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Sie pencatatan dan pelaporan penjaringan
Sie pengawas minum obat
Sie pelacakan penderita mangkir
Sie penyuluhan
KEGIATAN
Hari TB di Puskesmas : Hari Rabu
Setiap 3 bl sekali ada pertemuan kader TB
Satu tahun 3x diadakan pertemuan perkumpulan TB panjang Jiwo (penderita + mantan penderita)
Kegiatan pertemuan:
• Pemeriksaan, penyuluhan, testimoni, pemberian PMT
• Penyuluhan dengan gamelan+kijung gaya maduraan
• Menciptakan gending/lagu dengan diiringi music tradisonal (gamelan) tentang penyakit TB Paru
• Menghadiri kemitan (selamatan desa) dengan memberi selingan lagu tentang TB Paru
Dukungan Lintas Sektor
- SK dari Camat Tegalampel - Diberi Kesempatan tampil pada Kunker Bupati - BAZIS dr kecamatan : PMT
Dukungan Dinas Kesehatan
- Memberikan ijin untuk mendirikan perkumpulan TB Paru
- Memprioritaskan kegiatan yg mendukung program TB
- Kerjasama dg RS Paru Jember
- Plesterisasi dan pemberian genteng kaca
Rencana Tindak Lanjut
- Pembinaan Kader utk Meningkatkan pengetahuan kader
- Pendekatan kegiatan pada Desa untuk memasukkan kegiatan TB pada Desa Siaga
- Pelaksanaan perkumpulan TB untuk meningkatkan kepatuhan minum obat dan menurunkan angka DO
- Pemberian PMT pada penderita TB untuk meningkatkan status gizi penderita dan meningkatkan kesembuhan
- Penggalangan Dana untuk Menyiapkan anggaran kegiatan, Menjaga keberlangsungan kegiatan
- Kunjungan rumah penderita mangkir untuk meningkatkan angka kesembuhan, Mencegah DO
Salut. Teruslah mengabdi demi terwujudnya masyarakat indonesia yang sehat. Semoga semakin sukses.
BalasHapus