Nyamuk bukan hanya mengganggu, namun juga bisa menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Hanya dengan satu gigitan saja, nyamuk bisa menularkan penyakit yang mematikan. Nyamuk sulit diberantas begitu saja, mengingat hewan ini sangat mudah berkembang biak.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila untuk Hari Kesehatan sedunia pada 7 April 2014 lalu, Kementrian Kesehatan dan WHO mencanangkan upaya pencegahan nyamuk vektor. WHO mengusung slogan “Small Bite, Big Threat” (gigitan kecil, ancaman besar) untuk mengetuk kesadaran banyak orang terkait bahaya nyamuk.
Bahaya Gigitan Nyamuk
Berikut ini adalah beberapa alasan ilmiah mengapa sebaiknya anda menghindari gigitan nyamuk:
1. Menyebabkan demam berdarah
Sekitar 50 hingga 100 juta orang di dunia diketahui menderita demam dengue setiap tahunnya. Walaupun tidak selalu fatal, namun penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian anak di Asia dan Amerika Latin. Demam berdarah dapat membuat seseorang mengalami perdarahan yang berbahaya. Selain itu, sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penularan penyakit ini.
Sekitar 50 hingga 100 juta orang di dunia diketahui menderita demam dengue setiap tahunnya. Walaupun tidak selalu fatal, namun penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian anak di Asia dan Amerika Latin. Demam berdarah dapat membuat seseorang mengalami perdarahan yang berbahaya. Selain itu, sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penularan penyakit ini.
2. Menyebabkan demam chikungunya
Gigitan nyamuk juga dapat menyebabkan seseorang mengalami demam chikungunya. Kata “chikungunya” diserap dari bahasa Tanzania yang memiliki arti “mengerut”, merujuk pada nyeri persendian yang parah. Manusia hanya mempunyai kekebalan yang sedikit saat menghadapi penyakit ini sehingga nyamuk dapat menyebarkan virus ini dengan cepat.
Gigitan nyamuk juga dapat menyebabkan seseorang mengalami demam chikungunya. Kata “chikungunya” diserap dari bahasa Tanzania yang memiliki arti “mengerut”, merujuk pada nyeri persendian yang parah. Manusia hanya mempunyai kekebalan yang sedikit saat menghadapi penyakit ini sehingga nyamuk dapat menyebarkan virus ini dengan cepat.
3. Menyebarkan demam kuning
Demam kuning atau yellow fever diderita kurang lebih 200.000 orang setiap tahunnya dan menyebabkan kematian hingga 30.000 orang. Penyakit ini datang pada seseorang akibat gigitan nyamuk dan belum diketahui obatnya. Setelah beberapa saat menderita sakit parah, sebagian besar penderita memang akan pulih, namun 15 persen penderita akan memasuki fase toksik, yaitu perdarahan serta organ-organ tidak berfungsi dengan semestinya.
Demam kuning atau yellow fever diderita kurang lebih 200.000 orang setiap tahunnya dan menyebabkan kematian hingga 30.000 orang. Penyakit ini datang pada seseorang akibat gigitan nyamuk dan belum diketahui obatnya. Setelah beberapa saat menderita sakit parah, sebagian besar penderita memang akan pulih, namun 15 persen penderita akan memasuki fase toksik, yaitu perdarahan serta organ-organ tidak berfungsi dengan semestinya.
Kasus demam kuning meningkat tajam semenjak tahun 1980-an. Hal ini disebabkan karena perubahan iklim, penurunan kekebalan, meningkatnya angka perpindahan manusia, dan penggundulan hutan. Vaksin untuk demam kuning sudah tersedia dan beberapa negara mewajibkan para pendatang atau turis untuk disuntik vaksin ini sebelum memasuki negara tersebut.
4. Menyebarkan virus West Nile
Walaupun penyakit west nile dibawa oleh burung, namun manusia juga dapat tertular khususnya dari nyamuk yang menggigit burung pembawa virus. Sebagian besar orang yang terinfeksi memang tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu, namun sebanyak 20 persen mengalami demam disertai nyeri pada tubuh, sakit kepala, diare, dan mual.
Walaupun penyakit west nile dibawa oleh burung, namun manusia juga dapat tertular khususnya dari nyamuk yang menggigit burung pembawa virus. Sebagian besar orang yang terinfeksi memang tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu, namun sebanyak 20 persen mengalami demam disertai nyeri pada tubuh, sakit kepala, diare, dan mual.
5. Penyakitnya mudah disebarkan
Setiap orang yang terinfeksi suatu virus akibat gigitan nyamuk memiliki kemungkinan membawa virus ini ke negara lain. Sebagai contoh kasus yang terjadi pada tahun 2007 dimana seorang pria Italia kembali ke negaranya setelah berlibur dari India. Tanpa disadari, ia telah digigit oleh nyamuk pembawa virus chikungunya. Setelah kembali ke negaranya, ia mengunjungi sepupunya. Tiga bulan kemudian diketahui lebih dari 200 orang di Italia terkena penyakit chikungunya.
Setiap orang yang terinfeksi suatu virus akibat gigitan nyamuk memiliki kemungkinan membawa virus ini ke negara lain. Sebagai contoh kasus yang terjadi pada tahun 2007 dimana seorang pria Italia kembali ke negaranya setelah berlibur dari India. Tanpa disadari, ia telah digigit oleh nyamuk pembawa virus chikungunya. Setelah kembali ke negaranya, ia mengunjungi sepupunya. Tiga bulan kemudian diketahui lebih dari 200 orang di Italia terkena penyakit chikungunya.
6. Memperbesar risiko cacat permanen
Lymphatic filariasis merupakan penyakit tropis yang mulai dilupakan karena memang sudah jarang terjadi. Sebenarnya, penyakit ini telah menginfeksi 120 juta orang, dan sepertiga diantaranya diketahui mengalami kecacatan. Nyamuk menyebarkan parasit yang berukuran sangat kecil pada manusia lalu akan menjadi lymphatif secara perlahan-lahan selama kurang lebih 8 tahun. Parasit ini dapat merusak ginjal dan sistem imun, serta dapat menyebabkan bengkak pada kaki, tangan, dan organ genital.
Lymphatic filariasis merupakan penyakit tropis yang mulai dilupakan karena memang sudah jarang terjadi. Sebenarnya, penyakit ini telah menginfeksi 120 juta orang, dan sepertiga diantaranya diketahui mengalami kecacatan. Nyamuk menyebarkan parasit yang berukuran sangat kecil pada manusia lalu akan menjadi lymphatif secara perlahan-lahan selama kurang lebih 8 tahun. Parasit ini dapat merusak ginjal dan sistem imun, serta dapat menyebabkan bengkak pada kaki, tangan, dan organ genital.
7. Menyebarkan penyakit serius pada anak
Salah satu penyakit yang disebarkan oleh nyamuk adalah Japanese encephalitis. Walaupun demikian, manusia tidak dapat menularkan penyakit tersebut. Japanese encephalitis telah membunuh setidaknya 10.000 orang dalam setahun dimana sebagian besarnya adalah anak-anak balita. Meskipun tidak ada obat untuk penyakit ini, namun vaksinnya telah tersedia dan terbukti efektif.
Salah satu penyakit yang disebarkan oleh nyamuk adalah Japanese encephalitis. Walaupun demikian, manusia tidak dapat menularkan penyakit tersebut. Japanese encephalitis telah membunuh setidaknya 10.000 orang dalam setahun dimana sebagian besarnya adalah anak-anak balita. Meskipun tidak ada obat untuk penyakit ini, namun vaksinnya telah tersedia dan terbukti efektif.
8. Menyebarkan malaria
Penyakit malaria dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit bernama plasmodium. Penyakit ini apabila tidak diobati dengan segera, maka dapat menyebabkan komplikasi yang berujung pada kematian. Antara tahun 2000-2012 terdapat penurunan kematian akibat penyakit malaria hingga 42 persen secara global. Walapun demikian, di tahun 2012 saja setidaknya sekitar 627 ribu orang meninggal akibat malaria. Selain itu, jumlah total orang yang terinfeksi penyakit malaria menembus angka 207 juta jiwa.
Penyakit malaria dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit bernama plasmodium. Penyakit ini apabila tidak diobati dengan segera, maka dapat menyebabkan komplikasi yang berujung pada kematian. Antara tahun 2000-2012 terdapat penurunan kematian akibat penyakit malaria hingga 42 persen secara global. Walapun demikian, di tahun 2012 saja setidaknya sekitar 627 ribu orang meninggal akibat malaria. Selain itu, jumlah total orang yang terinfeksi penyakit malaria menembus angka 207 juta jiwa.
via Health Kompas | image : todayifoundout.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar