CARI

email

email: indradwicahyono@yahoo.com

Senin, 21 April 2014

Menghalau Kuman di Sekolah

SEKOLAH merupakan salah satu “sarang” kuman yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya. Anak-anak harus diberi pemahaman bagaimana menghindarinya.

Tahukah Anda jika sekolah adalah tempat yang paling disenangi “gerombolan”kuman penyakit untuk bersemayam dan berkembang biak.Bagaimanapun,sekolah merupakan tempat umum sehingga banyak orang yang datang dan pergi dari mana pun dan membawa kuman penyakit yang bermacam-macam.

Area seperti toilet yang kotor, kantin dengan makanan yang terkontaminasi, gunungan sampah yang tidak dibersihkan dan lokasi lainnya merupakan ancaman kesakitan yang bisa setiap waktu menyerang anak.Apalagi anakanak suka sekali menggosok-gosok, mengorek-ngorek,dan mengusap-usap hidung. Kebiasaan ini mengakibatkan mereka mudah terpapar kuman, bakteri,dan virus yang akhirnya masuk ke tubuh anak sehingga menimbulkan penyakit.

“Anak-anak yang berkumpul di sekolah adalah cara paling ampuh untuk kuman berkembang di sebuah komunitas,”kata Athena P Kourtis MD PhD MPH, seorang dokter anak dan penulis buku Keeping Your Child Healthy in a Germ-Filled World. Mengapa? Pertama,sistem kekebalan tubuh anak masih belum matang dibandingkan orang dewasa sehingga lebih rentan terhadap paparan kuman.Di sekolah, anak-anak berada dalam satu tempat dan saling berdekatan satu sama lain.Dan lagi,anakanak cenderung memiliki kebiasaan jorok,seperti menempelkan jari dan benda-benda kotor ke mulut.

Menggabungkan sejumlah faktor di atas dan kondisi lingkungan yang tidak memadai membuat penyebaran kuman di sekolah menjadi tak terhindarkan.“Tetapi beberapa jenis penyakit masih bisa dihindari.Dengan sebuah langkah yang sederhana,anak bisa terhindar dari bahaya,”ujar Philip Tierno PhD,penulis buku The Secret Life of Germs,seperti dikutip laman WebMD

Adapun yang banyak terjadi adalah,satu anak menderita batuk atau bersin di kelas sehingga menular ke teman-temannya. Atau satu orang sedang diare karena lupa mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan akhirnya menginfeksi semua benda yang dia sentuh.

“Karena itu,pencegahan dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun adalah hal yang amat penting,”sebut Albert Martinez,seorang dokter anak berbasis di San Diego,California, Amerika Serikat.Ajari anak untuk menggunakan air dan sabun, lalu gosok tangan selama 20 detik. Bekali anak Anda dengan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dengan kandungan alkohol agar terbebas dari kuman. Cairan pembersih tangan sebaiknya juga digunakan saat sebelum makan siang,setelah menggunakan mousekomputer bersama,rautan pensil,atau benda-benda di tempat umum lainnya.

Meskipun anak kadang ingin membagi makan siang dengan teman-temannya, ingatkan dia untuk tidak berbagi botol air,makanan,atau barangbarang pribadi lainnya. Survei morbiditas yang dilakukan Subdit Diare Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dari 2000- 2010 terlihat tingkat kejadian penyakit diare meningkat terus dari 301/1.000 penduduk menjadi 411/1.000 penduduk.Sementara itu,Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan,di Indonesia sekitar 31.200 anak balita meninggal setiap tahun karena diare.

Hal ini akibat fasilitas sanitasi yang kurang memadai di sekolah, ditambah masih rendahnya budaya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),seperti kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS).Dra Cucu Cakrawati MKes,Kasubdit Pengamanan Limbah Udara dan Radiasi,Direktorat Penyehatan Lingkungan Kemenkes,menuturkan, penyediaan fasilitas cuci tangan di sekolah sangat penting. Hal ini juga merupakan upaya untuk mendukung kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang menjadi program lintas sektor di bawah Kemenkes.

STBM merupakan upaya preventif yang hanya memerlukan kesadaran dan kemauan untuk mengubah perilaku menuju PHBS melalui penciptaan lingkungan bersih dan sehat,baik di lingkungan masyarakat maupun di sekolah, serta pengadaan sanitasi.

“Adapun strategi nasional STBM memiliki outcome indicator, yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku



http://health.okezone.com/read/2012/12/19/486/734579/menghalau-kuman-di-sekolah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar