Faktor resiko penularan malaria ada dua macam :
1.Perilaku beresiko
2.Tempat beresiko
Perilaku beresiko antara lain nonton TV sampai malam, nongkrong di warung sampai malam, Mandi cuci sampai malam, BAB malam hari. Tempat beresiko antara lain Sungai dimusim kemarau, MCK dekat TPN, Pipa bocor, Embung bawah pohon salak, Empang tidak terawat, Rembesan saluran air dll.
Skema Faktor Resiko
Upaya Bersama Mengatasi Malaria
Membangun Samijaga di dalam rumah atau kegiatan mencuci, mandi dan BAB di tempat MCK diluar rumah agar diupayakan hanya dilakukan pada saat sebelum matahari terbenam atau setelah matahari terbit, Dimasyarakatkan pemasangan kawat nyamuk di rumah penduduk, Dimasyarakatkan tidur memakai kelambu berinsektisida, Apabila penduduk mempunyai kegiatan keluar malam (diluar rumah) hendaknya memakai pakaian yang menutup sebagian besar badan, (baju lengan panjang & celana panjang dan rok/kain panjang sampai ke mata kaki) atau memakai repelent/ pencegah gigitan nyamuk.
Upaya Pengendalian Nyamuk Anopheles yang dilakukan oleh pemerintah antara lain penyemprotan rumah, larvaciding pada tempat perindukan nyamuk, pembagian kelambu berinsektisida, Pembagian ikan pemakan jentik ke tempat perindukan nyamuk, Cattle barier (penempatan kandang ternak besar)
Pengobatan dg dasar Pemeriksan Mikroskopis
Pemeriksaan Follow Up untuk setiap penderita dgn konfirmasi laboratorium positif:
Penderita di follow up untuk diperiksa ulang sediaan darahnya untuk Plasmodium falsiparum dan vivax pada H3, 7, 14, 28 dan Plasmodium vivax dilanjutkan sampai akhir bulan 3.
Pengobatan lini 1 Malaria Berat
Dilakukan di RS atau rawat inap dengan Artesunate injeksi intra vena Hari I : 2,4 mg/KgBB/hari, Hari II-VII : 2,4 mg/KgBB/hari, bila sudah bisa minum dilanjutkan obat ACT selama 3 hari. Apabila berada di lapangan: Artemeter injeksi intra muscular Hari I : 3,2 mg/KgBB/hari, Hari II-V : 1,6 mg/KgBB/hari, bila sudah bisa minum dilanjutkan dengan obat ACT selama 3 hari.
Pengobatan lini 2 Malaria Berat
Di RS atau rawat inap dengan Kina HCl 25 % yg dilarutkan dalam NaCl 0,9 % atau Dextrosa 5 % diberikan per infus dgn dosis: 10 mg/KbBB/4 jam setiap 8 jam, Total dosis kina 30 mg/KgBB/24 jam. Di lapangan: Kina HCl 25 % yg dilarutkan dalam NaCl 0,9 % atau Dextrose 5 % yang diberikan intra muscular: 10 mg/KbBB/4 jam setiap 8 jam, Total dosis kina 30 mg/KgBB/24 jam, bila bisa minum obat dilanjutkan dgn Kina tab. + Doxy/tetra kapsul selama 7 hari.
Malaria Dalam Kehamilan Daerah Endemis Malaria
Semua ibu hamil didaerah beresiko penularan malaria pada kunjungan pertama (K1) di Ante Natal Care dilakukan pemeriksaan laboratory (RDT atau mikroskopis), Pengobatan Pf +mix tanpa komplikasi pada ibu hamil usia < 3 bulan dengan Kina tablet, pada ibu hamil usia > 3 bulan dgn Artesunat+Amodiakuin tab atau DHP. Pengobatan Pvenyakit dengan Klorokuin tablet, untuk Ibu hamil tidak boleh diberikan Primakuin.
Pengobatan malaria berat pada ibu hamil usia < 3 bulan dengan Kina per infus, pada ibu hamil usia > 3 bulan dengan Artesunate injeksi intra vena bila di RS atau Artemeter injeksi intra muscular bila dilapangan. Bila sudah dapat minum dilanjutkan tab Kina atau Artesunat+Amodiakuin tablet atau Dihydroartemisinin Piperaquin.
Pencegahan terhadap gigitan nyamuk diberikan kelambu berinsektisida.Obat yg dpt digunakan utk pengobatan pencegahan adalah Doxyciline utk Plasmodium falsiparum diminum 1-2 hari sebelum kedaerah nedemis sampai 1-2 minggu setelah kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar